MalaMenggores ')

senang mengajak bermain hujan dan suka berlangkah dengan sepatu "tok-tak"

Rabu, 11 Juli 2012

our story :)


It was our first pict... 

thankyou for saying "YES" to have dating in the zoo as our first date











thankyou for supporting me on my carrier.. for taking a picture on my first work day with this uniform 




Thankyou for taking me to kawah putih















Thankyou for loving me while im sick











thankyou for this symbol of love...

















It's ur day :)

















thankyou for ur willingness to laughing together through the sadness and happiness



bersyukurlah

berterimakasihlah

Sabtu, 28 Januari 2012

karena papa sudah pernah menjadi "pria dewasa"

Pa..
bagaimana rasanya menjadi seorang pria dewasa ?..

Ritual apa yang biasa papa lakukan waktu mengencani mama?
Lalu.. cara apa yang papa lakukan ke mama waktu memutuskan memilih mama jadi  mamanya anak-anak papa kelak?


Pa.. bagaimana rasanya menemukan seseorang yang papa sayang .. namun kemudian ....?

Pa.. saat saat seperti inilah...
yang membuat aku ingin mencari tahu bagaimana rasanya punya papa? -.-

Pa..
Papa kan sudah pernah menjadi dewasa dan yakin dengan pilihan papa..
bagaimana rasanya sih itu pa ?.."







lihat deh.. malam ini bintang-bintangnya berpancar seni
Pa.. boleh temani aku malam ini?
pa.. temenin aku malam ini ...


karena papa sudah pernah menjadi "pria dewasa"

ingin rasanya gadis kecilmu ini bersandar di tangamu kemudian mendengar nasihat apa yang kau bisikkan:
tentangku..
tentang pria baik dan dewasa itu ?
..
Boleh aku mendengar bisikkanmu pa ? :))

R. Simbolon

Selasa, 27 Desember 2011

Mr. Bridges' message

Facing the giant is one of popular christian's film.
first time I seen  this film in 2008 at CihampelasSDAC AY Program
it was so touched  :)

This film telling about Mr Grant Taylor life's as a headcoach of football team, He often felt sad and disappointed because the team always failed and failed again in the turnament, until that wonderful day He receive God and let him leads his life through Mr Bridges's

Let's see this scene



                        


I uploaded this scene to my blog, because it's really inspired me.. and I hope will inspire u too

let me rewrite they conversation :

Mr Taylor : I admit to you I have been struggling, but I've also been praying
I just dont see Him work here

Mr Bridge's : Grant, I heard the story about two farmers who desperately needed rain and both of them
prayed for rain, but only one of them went out and prepared his fields to receive it, which
one do you think trusted God to send the rain

Mr Taylor : the one who prepared hid fields for it

Mr Bridge's : which one are you ?
God will send the rain when he's ready, you need to prepare your field to receive it

 the big point that we can learn from this scene is :
"Whatever happen, Let God lead your heart, keep praying, and preparing your self to receive the answer of your pray..BECAUSE SOONER OR LATER THOSE WHO BELIEVE AND BUSY TO PREPARE WILL BE RECEIVE"

I know your works. See, I have set before you an open door, and no one can shut it, for you have a little stength, have keep My word and have not denied My name
Rev 3 : 8


always be positive and enthusiasm :)

R.Simbolon

Senin, 19 Desember 2011

Ini rintih atau pertanda perih ?

Semimpinya  bentukan ini masih mekar, membunga dan menjalar

Masih tajam ukiran pikirku akan malam itu
dan
Malam itu baru saja malam kemarin
kan masih baru

Namun kenapa nyala untukku seperti mulai meredup?

Atau mungkin
sebentar menyala, terkadang memati
kemudian meredup

Sayang ?..
apa kamu ingin mengajakku berdansa dan bergoyang sebentar?
seperti nyawa nyawa lain di pusuk sana yang senang berdansa dan bergoyang di bawah sinaran lampu yang sebentar menyala, terkadang memati kemudian meredup ..sambil berlekuk musik yang membuat naik turun itu

Ahh sayang...
aku sedang tidak ingin berdansa

atau..
aku mungkin ingin berdansa
tapi hanya dengan mu saja
berdua saja..
tidak berdansa di bawah lampu yang sebentar menyala, terkadang memati, kemudian meredup

aku hanya ingin berdansa di bawah lampu yang menyala
nyalanya seperti malam itu




Aku hanya ingin kamu
dengan lampu yang terus menyala

iya..kamu yang menyala


Ini rintih atau pertanda letih ?

R. Simbolon

Rabu, 14 Desember 2011

Panggilan malam

Ketika langit sore palsu menyinyir memekat menjadi redup
sang pujangga malam pun muncul
pujangga malam itu aku panggi dengan simpul "bulan"

Pelan pelan dia mulai meninggi ..menyandu rindu dan kini dia mencari tempat kerinduanya berada
ya.. teriring gerak malu-malu dia pun mendekati selir malam



selir malam itu aku panggil dengan menggoda : "bintang"


Pujangga malam itu pun bergerak semakin tinggi-semakin tinggi semakin tinggi
dan sekarang dia berada tepat di ketinggian atas ku


Ingin sekali aku ajak dia bercuap malam sambil menyikut mata padanya  :
kenapa kamu ada disini, tepat di atas ketinggian kepalaku ?
tapi dia tetap diam saja .. dan seperti memberikan kecupan malam untukku :*

ahh. aku pun tersipit mata karena kecupan malam itu ___

Baiklah : aku mengerti sekarang.. kamu meminta aku untuk segera ke mimpiku kan
Sebab kamu hanya ingin berduaan saja dengan si selir malammu itu kan?..

Baiklah "bul".. tak akan ku ganggu dirimu yang sudah menahan rindu untuk bertemu dengan selir malammu

Segera.. aku segera menemui mimpiku sekarang "bul"

titip kecup malamku untuk selir mu yang setia itu ya

"Selamat malam bul "

R. Simbolon

Jumat, 02 Desember 2011

Ilustrasi cinta


Alkisah di suatu pulau kecil, tinggallah berbagai macam benda-benda abstrak: ada Cinta, Kesedihan, Kekayaan, Kegembiraan dan sebagainya. Mereka hidup berdampingan dengan baik. Namun suatu ketika, datang badai menghempas pulau kecil itu dan air laut tiba-tiba naik dan akan menenggelamkan pulau itu.
 
Semua penghuni pulau cepat-cepat berusaha menyelamat-kan diri. Cinta  Sangat kebingungan sebab ia tidak dapat berenang dan tak mempunyai perahu. Ia berdiri di tepi pantai mencoba mencari pertolongan.
 
Sementara itu air makin naik membasahi kaki Cinta. Tak lama Cinta melihat Kekayaan sedang mengayuh perahu. “Kekayaan! Kekayaan! Tolong aku!” teriak Cinta. “Aduh! Maaf, Cinta!” kata Kekayaan, “perahuku telah penuh dengan harta bendaku. Aku tak dapat membawamu serta, nanti perahu ini tenggelam. Lagipula tak ada tempat lagi bagimu di perahuku ini.” Lalu Kekayaan cepat-cepat mengayuh perahunya pergi.
 
Cinta sedih sekali, namun kemudian dilihatnya Kegembiraan lewat dengan perahunya. "Kegembiraan! Tolong aku!" teriak Cinta. Namun Kegembiraan terlalu gembira karena ia menemukan perahu sehingga ia tak mendengar teriakan Cinta.
 
Air makin tinggi membasahi Cinta sampai ke pinggang dan Cinta semakin panik. Tak lama lewatlah Kecantikan. "Kecantikan! Bawalah aku bersamamu!", teriak Cinta. "Wah, Cinta, kamu basah dan kotor. Aku tak bisa membawamu ikut. Nanti kamu mengotori perahuku yang indah ini." sahut Kecantikan. Cinta sedih sekali mendengarnya. Ia mulai menangis terisak-isak.
 
Saat itu lewatlah Kesedihan. "Oh, Kesedihan, bawalah aku bersamamu," kata Cinta. "Maaf, Cinta. Aku sedang sedih dan aku ingin sendirian saja..." kata Kesedihan sambil terus mengayuh perahunya.
 
Cinta putus asa. Ia merasakan air makin naik dan akan menenggelamkannya. Pada saat kritis itulah tiba-tiba terdengar suara, "Cinta! Mari cepat naik ke perahuku!" Cinta menoleh ke arah suara itu dan melihat seorang tua dengan perahunya. Cepat-cepat Cinta naik ke perahu itu, tepat sebelum air menenggelamkannya. Di pulau terdekat, orang tua itu menurunkan Cinta dan segera pergi lagi.
 
Pada saat itu barulah Cinta sadar bahwa ia sama sekali tidak mengetahui siapa orang tua yang menyelamatkannya itu. Cinta segera menanyakannya kepada seorang penduduk tua di pulau itu, siapa sebenarnya orang tua itu. "Oh, orang tua tadi? Dia adalah Waktu." kata orang itu. "Tapi, mengapa ia menyelamatkanku? Aku tak mengenalnya. Bahkan teman-teman yang mengenalku pun enggan menolongku" tanya Cinta heran.
 
"Sebab," kata orang itu, "hanya Waktulah yang tahu berapa nilai sesungguhnya dari Cinta itu ..." – Heflin Manurung


adapted from AdYN 2002-12-11