Ketika langit sore palsu menyinyir memekat menjadi redup
sang pujangga malam pun muncul
pujangga malam itu aku panggi dengan simpul "bulan"
Pelan pelan dia mulai meninggi ..menyandu rindu dan kini dia mencari tempat kerinduanya berada
ya.. teriring gerak malu-malu dia pun mendekati selir malam
selir malam itu aku panggil dengan menggoda : "bintang"
Pujangga malam itu pun bergerak semakin tinggi-semakin tinggi semakin tinggi
dan sekarang dia berada tepat di ketinggian atas ku
Ingin sekali aku ajak dia bercuap malam sambil menyikut mata padanya :
kenapa kamu ada disini, tepat di atas ketinggian kepalaku ?
tapi dia tetap diam saja .. dan seperti memberikan kecupan malam untukku :*
ahh. aku pun tersipit mata karena kecupan malam itu ___
Baiklah : aku mengerti sekarang.. kamu meminta aku untuk segera ke mimpiku kan
Sebab kamu hanya ingin berduaan saja dengan si selir malammu itu kan?..
Baiklah "bul".. tak akan ku ganggu dirimu yang sudah menahan rindu untuk bertemu dengan selir malammu
Segera.. aku segera menemui mimpiku sekarang "bul"
titip kecup malamku untuk selir mu yang setia itu ya
"Selamat malam bul "
R. Simbolon
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar