Dingin, hening memuncak
Saat rasa hanya terbalas dengan kata
Melihat kini.. bahwa semua tinggal resapan hati yang kian lama akan menetes keluar dan kering
Ketika tersadar bahwa
Aku kamu hanya sementara
Kamu dan dia adalah senantiasa
Siapalah aku ini yang berkhayal ingin membeli senantiasanya hati mu?
Yahhh... aku tersadar hanya bisa menyewa hatimu
Kini waktu sewaku sudah jatuh tempo..
Aku harus kembalikan kamu padanya
Sebelum denda-denda kehidupan ini selalu mengejarku
Kisah kita terangkai, tersimpan dan terlepas begitu sajaEntah siapa yang di salahkan ?tanganmu yang ingin menahanku?
atau
Tanganku yang tak kuasa menolak tahanan tanganmu?
Jika begitu, kita salahkan saja tangan.. bukan hati kita
Jangan salahkan hati yang enggan memperjuangkanmu
Ini.. hanya aku..
Hanya aku yang masih buta huruf untuk mampu membaca hatimu dan tak bisa mengerti ketertutupanmu
Ini bukan tentang dia atau mereka
Ini hanya tentang aku..
aku dan kamu.
Kita tiba pada ujung kisah yang sempat kita miliki dan dibangun dengan kebersamaan, cinta serta olesan penuh ragu dan tanya
dan inilah..
dan inilah..
Ini akhir dari semua tanyaku
Ini yakin dari semua keraguanku
Ini yakin dari semua keraguanku
Ini jawaban dari doa-doaku
R.Simbolon
R.Simbolon
Tidak ada komentar:
Posting Komentar